Penerapan Sanksi Pelaku Tindak Pidana Penodaan Agama Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2023

Authors

  • Miranda Mazaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Tomy Michael Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i1.1890

Keywords:

Application of Criminal Sanctions, Criminal act, Religious Blasphemy

Abstract

The Criminal Code is a body of laws that precisely governs how people behave in order to foster national development and alignment with state objectives, particularly for the Indonesian populace. One of the many tribes, nations, races, faiths, and civilizations that make up Indonesia is that it maintains the diversity of religious views among its citizens. There are believers of their own faiths in different parts of Indonesia, however the religions included in Presidential Determination Number 1 of 1965 are Islam, Christianity, Catholicism, Hinduism, Buddhism, and Confucianism. The existence of Law Number 1 of 2023 is controversial because there is legal ambiguity regarding the form and basis of sanctions against perpetrators of religious blasphemy or beliefs. As a result, their rights have not yet been granted and there is no basis for legal regulations. The study's objective is to ascertain the criminal penalties that, under Law Number 1 of 2023, are meted out to those who commit acts of religious blasphemy as well as the legal foundations for those who do so. It is possible to determine the types of criminal penalties that are given to offenders of religious blasphemy under Law Number 1 of 2023 by using a normative juridical approach.

References

Aditya, Z. F. (2020). Judicial Consistency dalam Putusan Mahkamah Konstitusi tentang Pengujian Undang-Undang Penodaan Agama. Jurnal Konstitusi, 17(1), 080. https://doi.org/10.31078/jk1714

Anggraeny, K. D. (2017). Penafsiran Tindak Pidana Penodaan Agama Dalam Perspektif Hukum. Jurnal Era Hukum, 02(01), 267–294.

Anjari, W. (2022). Penerapan Pemberatan Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi (Kajian Putusan Nomor 10/PID.TPK/2021/PT.DKI. Yudisial, 15(02), 263–282.

Aziz, H. A. (2018). No TitleTinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Sanksi Delik Penistaan Agama: Analisis Pasal 156a KUHP. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.

Chairani, N. (2023). Analisis Yuridis Terhadap Putusan Hakim Dalam Perkara Tindak Pidana dan Larangan Penggungaan Bahan Kimia. Jaksa: Jurnal Kajian Ilmu Hukum Dan Politik, 01(04), 23–36.

Fatmawati. (2011). Perlindungan Hak atas Kebebasan Beragama dan Beribadah dalam Negara Hukum Indonesia. Jurnal Konstitusi, 08(04).

Hannan, A. (2022). Penganut Agama Kepercayaan dan Problem Kebebasan Berkeyakinan di Indonesia: Perspektif Sosiologi Agama. Mawa’izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 13(01), 1–25.

Ikhsan. (2016). Fungsionalisasi Undang-Undang No. 1/PNPS/Tahun 1965 dan Pasal 156 a KUHP Terhadap Tindak Pidana Penistaan Agama di Indonesia. JOM Fakultas Hukum, 03(01), 9.

Jalaludin. (2005). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Malau, P. (2023). Tinjauan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Baru 2023. Al-Manhaj, 05(01), 837–844.

Moeljatno. (1993). Asas-asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta.

Mudzakkir. (2012). Tindak Pidana Terhadap Agama Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Nggeboe, F. (2017). Suatu Tinjauan Tentang Pidana Denda Dalam Hukum Pidana Positif Indonesia dan Rancangan KUHP. Legalitas, 02(01), 86–105.

Nurhadiyanto, L. (2021). Penodaan Agama Ditinjau dari Perspektif Teori Konflik: Studi Kasus Pasal Penodaan Agama di Tanjung Balai. Deviance Jurnal Kriminologi, 05(02), 20–36.

Nurmawati, B. (2018). Perlindungan Hukum Terhadap Penganut Kepercayaan Lokal. Setara: Jurnal Ilmu Hukum, 01(01), 76–97.

Pasaribu, S. S. O. (2022). Perbandingan Pengaturan Tindak Pidana Penodaan Agama Menurut KUHP Indonesia dan Israel Penal Law 5737-1977. Jurnal Litigasi, 23(1), 39–60.

Renggong, R. (2017). Hukum Pidana Khusus: Memahami Delik-Delik Diluar KUHP. Jakarta: Prenadamedia Group.

Ridwan, M. (2017). Penistaan Agama Dalam Perspektif Hukum Positif dan Islam (Studi Kasus Dugaan Penistaan Agama oleh Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Jurnal Veritas, 02(02), 18–32.

Rumagit, R. B. X. (2023). Tinjauan Yuridis Mengenai Delik Penodaan Agama Dalam Peraturan Perundang-Undangan. Jurnal Fakultas Hukum Unsrat : Lex Administratum, 12(05), 1–11.

Satyayudhadananjaya, N. (2014). Sistem Peradilan Pidana Terpadu (Intergrated Criminal Justice System). Ilmu Agama Dan Ilmu Hukum, IX(01).

Downloads

Published

2023-11-28

How to Cite

Miranda Mazaya, & Tomy Michael. (2023). Penerapan Sanksi Pelaku Tindak Pidana Penodaan Agama Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2023. Doktrin:Jurnal Dunia Ilmu Hukum Dan Politik, 2(1), 66–80. https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i1.1890

Similar Articles

1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.