Pengaturan Fungsi Pemerintah Kabupaten dalam Menyelenggarakan Urusan Administrasi Kependudukan dan Implementasinya di Kabupaten Kupang
DOI:
https://doi.org/10.59581/doktrin.v2i3.3319Keywords:
Regulation, Government Functions, Implementation, Population AdministrationAbstract
As an organizing element, the government is obliged to carry out population administration affairs which is an important aspect of government governance which aims to ensure accurate and valid identifiation for every resident. With the enactment of law number 24 of 2013 concerning amendments to law number 23 of 2006 concerning population administration, it aims to improve and perfect regulations related to populations administration, with a focus on improving services to the community. The formulation of the problem in this research is: (1) How is the function of the district government regulated in carrying out population administration affairs? (2) To what extent is the implementation of the district governments function in carrying out population administration affairs in Kupang district ? The research used in this writing is normative juridical research and is supported by empirical juridical research. The results of this research show : (1) how the functions of the district government are regulated in carrying out population administration, standard operating procedures, and ownership of population documents. (2) to what extent is the implementation of the district governments function in carrying out population administration affairs in Kupang district, which includes : service system, form of service and factors that become obstacles : inadequate facilities and infrastructure, low human resource, and still minimal budget.
References
Abdulrahman, M. (2009). Sosiologi hukum dan metode penelitian hukum. Malang: UMM Pres Malang.
Agung, K. (2005). Transformasi pelayanan publik. Yogyakarta: Penerbit Pembaharuan.
Alwasilah, C. A. (2002). Pokok kualitatif: Dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.
Anggraini, O. E. (2022). Implementasi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang administrasi kependudukan (studi di Kota Surakarta). Jurnal Ilmu Hukum Qistie, 15(1), Mei 2022.
Astuti, P. (2018). Mengenal dokumen. Jakarta: PT Cempaka Putih.
Dewi, I. C. (2011). Pengantar ilmu administrasi. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Faisal, S. (1990). Penelitian kualitatif dasar-dasar aplikasi. Malang: YA3.
Fakrulloh, Z. A., & Wismulyani, E. (2019). Tertib administrasi kependudukan. Jakarta: PT Cempaka Putih.
Febriansyah, F. I. (2016). Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan. Jurnal Informasi dan Komunikasi Administrasi Perkantoran, 5, 36–43.
Gie, T. L. (2009). Administrasi perkantoran modern. Yogyakarta: Liberty.
Indonesia. (2006). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.
Indonesia. (2013). Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.
Kelsen, H. (2006). Teori umum tentang hukum dan negara. Bandung: Penerbit Nusa Media.
Kementerian Dalam Negeri. (2005). Permendagri Nomor 28 Tahun 2005 tentang pedoman penyelenggara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil di daerah.
Kementerian Dalam Negeri. (2011). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 tentang pedoman penerbitan kartu tanda penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan secara nasional.
Kementerian Dalam Negeri. (2013). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2013 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.
Kementerian Dalam Negeri. (2018). Peraturan Kementerian Dalam Negeri No. 19 Tahun 2018 tentang peningkatan kualitas layanan administrasi kependudukan.
Marzuki, P. M. (2011). Penelitian hukum. Jakarta: Kencana.
Moleong, L. J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhimah, U. U. (2022). Peran pemerintah dalam bidang administrasi kependudukan. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 11(2), 33–45.
Musanef. (1996). Manajemen kepegawaian di Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Ndraha, T. (2003). Kybernologi (Ilmu pemerintahan baru). Jakarta: Rineka Cipta.
Pekei, B. (2016). Konsep dan analisis efektivitas pengelolaan keuangan daerah di era otonomi. Buku 1. Jakarta Pusat: Taushia.
Pemerintah Kabupaten Kupang. (2017). Peraturan Bupati Kupang Nomor 13 Tahun 2017 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Sosial Kabupaten Kupang.
Presiden Republik Indonesia. (2008). Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang persyaratan dan tata cara pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.
Purba Hutapea. (2022). Reformasi hukum dan pelayanan pencatatan sipil di Indonesia. Jakarta: Media Nusa Creative (MNC Publishing).
Rahardjo, S. (2006). Sisi-sisi lain dari hukum di Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Rohman, A. (2010). Reformasi pelayanan publik. Malang: Averroes Press.
Rukayat, Y. (2017). Kualitas pelayanan publik bidang administrasi kependudukan di Kecamatan Pasir Jambu. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Administrasi (JIMIA), 11(2), Juni.
Salim, H. S. (2016). Pengantar hukum perdata tertulis (BW). Jakarta: Sinar Grafika.
Sedarmayanti. (2009). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Siagian, S. P. (2006). Filsafat administrasi (edisi revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Soekanto, S. (2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Susanto, A. B. (2007). A strategic management approach, CSR. Jakarta: The Jakarta Consulting Group.
Syafiie, I. K. (2011). Manajemen pemerintah. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Winarno, B. (2007). Kebijakan publik: Teori dan proses. Jakarta: Media Pressindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Doktrin:Jurnal Dunia Ilmu Hukum dan Politik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
