Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi Dan Kejaksaan Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Authors

  • Kuswan Hadji Universitas Tidar Magelang
  • Kingkin Setyaningsih Universitas Tidar Magelang
  • Anugraheni Wardah Ulinnuha Universitas Tidar Magelang
  • Bemby Navita Universitas Tidar Magelang
  • Nabila Raihana Universitas Tidar Magelang
  • Maya Larissa Universitas Tidar Magelang

DOI:

https://doi.org/10.59581/garuda.v2i2.3125

Keywords:

position, Prosecutor's Office, KPK, State Administration System

Abstract

The position of the prosecutor's office in the Indonesian constitutional system is a law enforcement agency whose role is as a prosecutor in the justice system, which is also related to the legal system. However, this is not stated in the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The position of the Corruption Commission (KPK) in the Indonesian constitutional system is often discussed, the Constitutional Court decided differently on several occasions in its (KPK) decisions regarding the position of the Indonesian constitutional system in that system. The Constitutional Court once considered that the Corruption Eradication Committee (KPK) is an independent state institution that is not included in the executive powers of parliament and the judiciary.

References

Hendra Nurtjahjo, Lembaga, Badan, dan Komisi Negara Independen (State Auxiliary Agencies) di Indonesia: Tinjauan Hukum Tata Negara, Jurnal Hukum dan Pembangunan, Vol. 35 No. 3.

Bintara Sura Priambada, Eksistensi KPK Dalam Memberantas Tindak Pidana Korupsi.

Mahmuddin Muslim, Jalan Panjang Menuju KPTPK, Jakarta: Gerakan Rakyat Anti Korupsi.

Firmansyah Arifin dkk., Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara.

Roy Saphely, Keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan dan Implimikasi Terhadap Lewenangan Kejaksaan dan Kepolisian Republik Indonesia, Bagian Hukum PUPR Kabupaten Bandung. (GeRAK) Indonesia ,2004.

Ari Wibowo, Independensi Kejaksaan Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta.

Ratna Sari Dewi Polontalo, Independensi Jaksa Sebagai Penuntut Umum dalam Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indoneisa, Lex Crimen, Vol. 7 No, 6, 2018.

Published

2024-05-07

How to Cite

Kuswan Hadji, Kingkin Setyaningsih, Anugraheni Wardah Ulinnuha, Bemby Navita, Nabila Raihana, & Maya Larissa. (2024). Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi Dan Kejaksaan Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Dan Filsafat, 2(2), 42–48. https://doi.org/10.59581/garuda.v2i2.3125